Spesifikasi Teknis Borepile

Spesifikasi Teknis Borepile: Panduan Lengkap untuk Konstruksi Pondasi Dalam

Spesifikasi Teknis Borepile – Borepile atau bored pile adalah salah satu jenis pondasi dalam yang paling banyak digunakan pada proyek gedung bertingkat, jembatan, tower, pabrik, hingga struktur infrastruktur. Pondasi ini dibuat dengan metode pengeboran tanah hingga kedalaman tertentu, kemudian diisi tulangan dan beton. Agar pondasi borepile memenuhi standar kekuatan dan keselamatan, diperlukan spesifikasi teknis borepile yang jelas dan terukur.

Artikel ini membahas secara komprehensif mengenai spesifikasi teknis borepile, mulai dari diameter, kedalaman, tulangan, mutu beton, alat yang digunakan, metode pelaksanaan, hingga standar pengujian kualitas lapangan.

Apa Itu Borepile dalam Konstruksi?

Borepile adalah pondasi tiang yang dibuat dengan cara mengebor tanah menggunakan alat bor hidrolik atau bor manual, kemudian mengisi lubang bor dengan besi tulangan dan beton. Borepile berfungsi untuk menyalurkan beban struktur ke tanah keras di bawah elevasi permukaan.

Keunggulan borepile dibanding pondasi pancang antara lain:

  • Getaran kecil, aman dekat pemukiman

  • Tidak menimbulkan kebisingan berlebih

  • Kedalaman bisa mencapai 50 meter

  • Dapat dipasang pada lokasi sempit

  • Diameter dapat disesuaikan kebutuhan desain

Spesifikasi Teknis Borepile (Lengkap & Terstandar)

Berikut spesifikasi teknis borepile yang umum digunakan dalam proyek konstruksi berdasarkan praktik lapangan dan standar SNI.

1. Spesifikasi Diameter Borepile

Diameter borepile bervariasi tergantung kebutuhan beban struktur. Umumnya digunakan diameter:

  • 40 cm

  • 50 cm

  • 60 cm

  • 80 cm

  • 100 cm

  • 120 cm

  • 150 cm

2. Penentuan Diameter Berdasarkan Struktur

  • Rumah 2–3 lantai → 40–60 cm

  • Gedung 4–10 lantai → 60–80 cm

  • Gedung tinggi, jembatan, tower → 80–150 cm

Diameter besar memberikan kapasitas beban yang lebih tinggi tetapi membutuhkan alat bor yang lebih kuat dan biaya lebih besar.

2. Kedalaman Borepile

Kedalaman borepile ditentukan berdasarkan hasil soil investigation seperti sondir, SPT, CPTu, maupun boring log. Umumnya:

  • Pondasi rumah: 6–15 meter

  • Gedung bertingkat: 15–35 meter

  • Infrastruktur berat: 30–50+ meter

Faktor yang Menentukan Kedalaman

  • Lapisan tanah keras (N-SPT > 50)

  • Daya dukung ijin (q_allow)

  • Potensi penurunan (settlement)

  • Jenis tanah (pasir, lempung, lanau)

3. Spesifikasi Tulangan Borepile

Tulangan borepile terdiri dari tulangan longitudinal (utama) dan tulangan spiral (sengkang heliks). Keduanya harus dihitung berdasarkan beban struktur dan standar penulangan.

A. Tulangan Longitudinal (Tulangan Utama)

Biasanya menggunakan:

  • D16

  • D19

  • D22

  • D25

Jumlah batang tulangan utama untuk masing-masing diameter borepile:

Diameter BorepileTulangan Utama (Umum)
40 cm6D16 – 8D16
50 cm8D16 – 10D19
60 cm10D19 – 12D19
80 cm12D22 – 16D22
100 cm14D25 – 18D25

B. Tulangan Spiral / Helix

  • Diameter besi spiral: D10 atau D12

  • Jarak spiral (pitch):

    • Daerah tumpuan: 10–15 cm

    • Daerah tengah: 15–25 cm

Fungsi Spiral

  • Menahan gaya geser

  • Mengikat tulangan utama

  • Mencegah keruntuhan dinding bore saat pengecoran

4. Mutu Beton Borepile

Beton yang digunakan pada borepile harus memiliki mutu kuat tekan tinggi, umum digunakan:

  • fc’ 25 MPa (K-300)

  • fc’ 30 MPa (K-350)

  • fc’ 35 MPa (K-400)

Standar slump beton:

  • 18 ± 2 cm (agar mudah mengalir dalam pipa tremi)

Metode Pengecoran Beton

  • Menggunakan tremie pipe

  • Beton tidak boleh jatuh bebas dari atas

  • Cor harus kontinu sampai penuh

5. Spesifikasi Metode Pemboran

Metode pemboran menentukan kualitas dinding lubang dan kestabilan tanah. Dua metode utama:

A. Borepile Dry Method (Metode Kering)

Digunakan pada tanah keras atau pasir dengan kohesi kuat.

Ciri:

  • Tidak menggunakan slurry (bentonite)

  • Proses lebih cepat

  • Risiko longsor kecil

B. Borepile Wet Method (Metode Basah)

Menggunakan bentonite slurry atau polymer untuk menahan dinding bore agar tidak runtuh.

Kelebihan:

  • Aman pada tanah lunak dan berair

  • Diameter lebih stabil

Metode basah banyak digunakan pada proyek menengah–berat.

6. Spesifikasi Casing Borepile

Casing digunakan untuk menjaga stabilitas dinding lubang pada pekerjaan borepile.

Jenis casing:

  • Temporary casing (dilepas setelah pengecoran)

  • Permanent casing (dibiarkan sebagai bagian struktur)

Diameter casing biasanya menyesuaikan lubang bor, dengan ketebalan 6–12 mm.

7. Peralatan Borepile (Bored Pile Rig)

Peralatan dapat berbeda tergantung diameter dan kedalaman.

Peralatan yang Umum Digunakan

  • Hydraulic drilling machine

  • Kelly bar

  • Bucket drilling

  • Chisel (pemecah batu)

  • Tremie pipe

  • Crawler crane

  • Bentonite tank

Untuk borepile manual (rumah tinggal), digunakan:

  • Tripod

  • Mesin bor mini

  • Pipa casing kecil

  • Pompa lumpur

8. Prosedur Pelaksanaan Borepile (Standar Lapangan)

Agar memenuhi spesifikasi teknis, pelaksanaan borepile dilakukan melalui langkah-langkah berikut:

1. Mobilisasi & Persiapan Lokasi

  • Pembersihan area

  • Pengukuran titik borepile (setting out)

  • Pembuatan working platform

2. Pemboran

  • Pengeboran sesuai diameter desain

  • Pemeriksaan vertikalitas (plumbness)

  • Pembuangan lumpur secara berkala

3. Pemasangan Casing

Untuk tanah lunak atau tanah berair, casing dipasang untuk menjaga stabilitas lubang.

4. Pemasangan Tulangan

Tulangan cage dibuat sesuai panjang desain (bisa lebih dari satu sambungan). Perhatikan:

  • Selimut beton minimal 6–7 cm

  • Pemasangan spacer

  • Penempatan rebar lifting point

5. Pengecoran Beton (Concrete Pouring)

  • Menggunakan tremie pipe

  • Tidak boleh ada jeda cor agar tidak terjadi cold joint

  • Beton harus mengalir dari bawah ke atas

6. Penarikan Casing

Jika menggunakan temporary casing, casing ditarik perlahan dan beton menjadi penahan dinding bore.

7. Finishing & Backfilling

Permukaan pile diratakan dan area sekitar ditimbun kembali.

9. Pengujian & Quality Control Borepile

Pengujian penting untuk memastikan borepile memenuhi spesifikasi teknis.

A. Pengujian Beton

  • Slump test

  • Cube/cylinder test

  • Temperature check

B. Pengujian Integritas Borepile

Untuk memastikan tidak ada rongga atau cacat.

Jenis pengujian:

  • Pile Integrity Test (PIT)

  • Cross Hole Sonic Logging (CHSL)

  • Dynamic Load Test (PDA Test)

  • Static Loading Test (SLT)

SLT adalah metode paling akurat untuk mengetahui daya dukung tiang.

10. Dokumen Administrasi Teknis Borepile

Setiap pekerjaan borepile wajib dilengkapi dokumentasi teknis:

H3: Dokumen yang Umum Disertakan

  • Shop drawing

  • Metode pelaksanaan (Method Statement)

  • ITP (Inspection Test Plan)

  • Jurnal pengeboran

  • Rekap tulangan

  • Rekap pengecoran

  • Hasil uji beton

  • Hasil uji integritas tiang

Dokumentasi ini memastikan pekerjaan borepile sesuai standar.

11. Standar yang Digunakan dalam Borepile

Agar sesuai kaidah konstruksi, borepile harus mengikuti standar berikut:

  • SNI 8460 – 2017

  • SNI 1726 – Gempa

  • SNI Beton Struktural 2847 – 2019

  • ASTM

  • ACI

  • BS Code

12. Risiko dan Kendala pada Pekerjaan Borepile

Pekerjaan borepile memiliki risiko tertentu yang harus diperhatikan.

Risiko Umum

  • Longsor dinding bore

  • Tulangan tidak mencapai kedalaman

  • Tremie pipe bocor

  • Beton segregasi

  • Deviansi vertikal (tidak lurus)

Pencegahan

  • Gunakan slurry berkualitas

  • Periksa alat sebelum pengerjaan

  • Jaga slump beton sesuai standar

  • Supervisi teknis yang ketat

Kesimpulan

Spesifikasi teknis borepile mencakup detail mengenai diameter, kedalaman, tulangan, mutu beton, metode pengeboran, casing, penggunaan tremie, serta pengujian kualitas. Semua parameter tersebut harus direncanakan dan dilaksanakan sesuai standar SNI agar pondasi borepile memiliki kekuatan maksimal, aman, dan berfungsi optimal menahan beban struktur.

Memahami spesifikasi teknis borepile akan membantu kontraktor, engineer, dan pemilik proyek memastikan pekerjaan pondasi dilakukan dengan benar sejak tahap desain hingga pelaksanaan di lapangan.

Nah, bagi rekan – rekan yang butuh penyedia jasa sondir Bali dan sekitarnya untuk projek rekan – rekan yang sedang dijalankan. Silahkan saja langsung hubungi PT. Mitra Geoteknik Nusantara.

Arief Ramadhan
Arief Ramadhan

Halo, Saya adalah penulis artikel dengan judul Spesifikasi Teknis Borepile: Panduan Lengkap untuk Konstruksi Pondasi Dalam yang dipublish pada Desember 4, 2025 di website DIGITBin - Situs Teknologi Anti Kudet

Leave a Comment